Ingin Putus Cinta saat Natal dan Tahun Baru? Pertimbangkan Hal ini

Inggris - Hari Natal dan Tahun Baru di ternyata juga bisa merupakan hari putus cinta atau putus hubungan asmara.



Perayaan Hari Natal dan Tahun Baru membawa kemeriahan tersendiri yang dinanti banyak orang. Menghabiskan waktu bersama dengan keluarga atau dengan pasangan romantis menjadi pilihan saat momen itu tiba.

Dengan kemeriahan seperti itu, Hari Natal dan Tahun Baru adalah waktu untuk menjalin sebuah hubungan baru. Namun, ternyata kedua hari itu juga merupakan waktunya bagi orang-orang mulai memiliki keraguan dalam menindaklanjuti hubungan cinta mereka. Situasinya juga serupa dalam kasus pernikahan saat aplikasi perceraian formal di Inggris cenderung memuncak pada bulan Januari.

Saat sebagian besar orang sangat bingung apakah mereka harus berusaha lebih keras untuk membuat hubungan mereka berhasil atau merasa bersalah karena sudah membuang terlalu banyak energi pada hubungan tersebut, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Essex, dipimpin oleh Veronica Lamarche, Dosen Psikologi pada tahun 2018 menyarankan seseorang membuat daftar alasan untuk tetap atau meninggalkan pasangan mereka. Hal ini akan sangat membantu untuk mendapatkan pemikiran yang jelas tentang apa yang Anda inginkan.

Seperti yang dilansir ANI, para penelitian menggabungkan 27 alasan seperti itu dari 447 tanggapan terbuka para peserta penelitian sebagai alasan mengapa seseorang ingin tetap dalam hubungan mereka atau meninggalkan pasangan mereka.

Pemenuhan keintiman emosional dan fisik, tugas keluarga dan keuntungan finansial datang sebagai alasan umum untuk tetap menjalin hubungan. Sementara alasan untuk mengakhiri hubungan termasuk pelanggaran kepercayaan, kehidupan seks yang tidak memuaskan, terlalu banyak konflik, ketidaksesuaian, tidak menyukai kepribadian pasangan mereka dan menemukan seseorang yang baru.

Menurut temuan ini, dua konsep yang lebih luas dapat dipertimbangkan dalam memutuskan mengapa seseorang mengakhiri atau melanjutkan hubungan dengan pasangan mereka.   

1. Model Investasi    
Para peneliti telah berusaha memahami titik tumpu komitmen dengan menerapkan 'Model Investasi' pada situasi tersebut. Menurut model ini, kepuasan dan investasi memainkan peran positif untuk berkomitmen pada pasangan mereka.  

Kepuasan hubungan dapat diambil sebagai ukuran seberapa banyak hubungan positif terhadap pengalaman negatif seseorang dengan pasangannya. Dikatakan bahwa ketika kebutuhan terpenuhi, kepuasannya tinggi.  

Berbicara tentang melakukan investasi dalam hubungan para pasangan, para peneliti mengungkapkan investasi yang ada baik secara emosional atau finansial seperti rekening bank bersama, rumah, serta investasi pada anak-anak, teman atau mertua, mempertahankan hubungan karena mereka tidak ingin kehilangan semuanya, atau dalam ketakutan tidak menemukan kebahagiaan alternatif lain.  

Orang-orang, yang tidak memenuhi kepuasan, akan melakukan investasi minimal pada hal-hal di atas untuk hubungannya. Sedangkan yang memiliki keyakinan bahwa mereka dapat dengan mudah memenuhi kepuasannya di luar hubungannya tersebut lebih cenderung memutuskan hubungan.

2. Menghindari rasa takut  
Meskipun melihat semua manfaat potensial dari memasuki kemitraan baru, seseorang cenderung melanjutkan hubungan mereka karena mereka takut pasangannya terluka karena tindakan mereka. 

Salah satu alasan utama mengapa orang takut menjadi lajang adalah karena, putus cinta bisa menjadi hal yang menyulitkan yang dapat merugikan kesehatan Anda dan juga, bisa kehilangan identitas Anda. 

Bahkan jika Anda telah menemukan penghiburan di dalam diri Anda dan benar-benar baik-baik saja dalam menjadi lajang, tekanan masyarakat dapat masuk ke saraf Anda. 

Mempertimbangkan semua pro dan kontra dalam hubungan Anda, Tahun Baru bisa menjadi awal yang baik untuk menyegarkan hubungan Anda atau untuk melanjutkan, menemukan petualangan baru untuk menemukan kembali teka-teki yang hilang dalam diri Anda.[BM]